Pertanyaan ini kelihatannya sederhana. Tapi jawaban di baliknya sangat menentukan nasib portofolio kamu. Bahkan, top seller microstock diam-diam punya strategi spesifik dalam memilih fokusnya — dan inilah yang akan kita bongkar di artikel ini.
Apa Bedanya Menjual Desain dan Foto di Microstock?
Sebelum kita bahas strategi, penting untuk memahami karakter dasar kedua jenis konten ini:
1. Desain (Vektor, Ilustrasi)
-
Kelebihan:
-
Bisa dipakai fleksibel (untuk kaos, logo, poster, dll).
-
Bisa dibuat tanpa modal mahal (cukup laptop dan software desain).
-
Tidak tergantung cuaca, lokasi, atau model.
-
Pasarnya luas untuk kebutuhan bisnis dan marketing.
-
-
Kekurangan:
-
Kompetisinya berat, terutama untuk gaya desain populer.
-
Membutuhkan skill teknis dalam software seperti Adobe Illustrator.
-
Proses kreatif bisa memakan waktu.
-
2. Foto
-
Kelebihan:
-
Lebih cepat produksi (asal punya konsep, lighting oke, bisa langsung shoot).
-
Banyak peluang niche spesifik (misal: makanan lokal, budaya daerah).
-
Daya jual lebih emosional — karena foto bisa "menceritakan" sesuatu.
-
-
Kekurangan:
-
Modal awal bisa lebih mahal (kamera, lensa, lighting).
-
Terkendala lokasi, cuaca, model release, properti release.
-
Persaingan ketat di kategori umum (misal: coffee cup, sunset, etc).
-
Strategi Diam-diam Para Top Seller: Pilih, Kuasai, Lalu Kembangkan!
Contohnya:
-
Ada top seller yang khusus upload vektor bertema bisnis dan marketing.
-
Ada fotografer yang hanya fokus di foto lifestyle keluarga.
-
Ada ilustrator yang hanya buat ikon-ikon sederhana tapi konsisten ribuan item.
Setelah spesialisasi mereka solid, baru mereka perlahan memperluas: misal, ilustrator mulai upload foto mockup, fotografer mulai jualan template desain.
Bagaimana Menentukan Pilihanmu?
Kalau kamu sekarang bingung antara desain atau foto, coba jawab pertanyaan ini:
-
Apa skill utama kamu saat ini?Kalau lebih kuat di desain digital → fokus di vektor dulu.Kalau jago motret dan punya perlengkapan dasar → fokus di foto.
-
Apa sumber daya yang kamu miliki?Punya akses ke model, tempat keren, kamera oke? Besar peluang di foto.Lebih nyaman kerja sendiri di depan komputer? Desain bisa jadi jalanmu.
-
Apa yang kamu nikmati?Microstock itu permainan jangka panjang. Kalau kamu tidak menikmati prosesnya, susah bertahan.Suka mengutak-atik warna, shape, dan konsep? → Desain.Suka berburu momen, cerita, dan suasana? → Foto.
Contoh Kasus Nyata
-
Fokus dulu bikin 100-an set template Instagram.
-
Atau 200-an ilustrasi bertema "perjalanan" dan "adventure".
-
Baru nanti setelah kelihatan mana yang lebih laris, kamu kembangkan ke arah itu.
Kalau kamu fotografer, daripada upload semua jenis foto (selfie, sunset, gedung), kamu bisa:
-
Fokus di foto makanan khas daerahmu.
-
Atau lifestyle anak-anak lokal bermain (bisa lebih jarang saingan).
Bonus: Gabungkan Dua Dunia!
-
Foto makanan → diproses jadi background template untuk menu restoran.
-
Foto objek polos → dijadikan elemen mockup.
Kesimpulan: Fokus Adalah Jalan Pintas Menuju Sukses Microstock
Memilih antara desain atau foto bukan sekadar soal skill — tapi tentang fokus dan ketekunan.
Strategi para top seller sederhana tapi powerful:
-
Pilih satu jalan yang paling cocok untukmu.
-
Bangun portofolio dalam satu niche hingga kuat.
-
Baru setelah itu, eksplorasi dan kembangkan.