Shutterstock sudah menerima konten AI, tetapi dengan aturan ketat. Jika ada konten AI yang ditolak, kemungkinan karena:
1. Hanya AI yang Dibuat dengan Shutterstock Generate AI yang Diterima
- Shutterstock memiliki fitur AI Image Generator yang bekerja sama dengan OpenAI (DALL·E).
- Jika kita mengunggah gambar AI dari Midjourney, Stable Diffusion, atau Firefly, kemungkinan besar akan ditolak karena bukan dari sistem resmi mereka.
2. Harus Jelas Ditandai sebagai "AI-generated"
- Shutterstock mewajibkan kontributor menandai gambar sebagai "AI-generated" saat mengunggah.
- Jika gambar AI diunggah tanpa label ini, bisa dianggap sebagai pelanggaran dan ditolak.
3. Masalah Kualitas dan Artefak AI
- Banyak gambar AI memiliki cacat anatomi, detail tangan yang salah, atau noise aneh. Shutterstock sering menolak gambar AI karena masalah ini.
- Jika kita mengedit hasil AI agar lebih rapi, peluang diterima lebih besar.
4. Masalah Hak Cipta dan Legalitas
- Shutterstock ingin memastikan gambar AI yang diunggah tidak melanggar hak cipta, terutama jika dibuat dari model yang mungkin dilatih dengan data berhak cipta.
- Mereka hanya menerima AI yang dihasilkan di platform mereka karena sudah memiliki izin dan lisensi dari OpenAI.
5. Persaingan dengan Konten Manual
- Jika AI bebas diunggah tanpa aturan, pasar akan dibanjiri gambar AI, menurunkan nilai desain manual.
- Shutterstock mencoba menyeimbangkan ekosistem antara AI dan kreator manual agar tidak terlalu jenuh.
Bagaimana Jika kita Ingin Mengunggah Konten AI ke Shutterstock?
✅ Gunakan Shutterstock AI Generator → Aman karena sistem mereka sudah terintegrasi dengan OpenAI.
✅ Labeli sebagai AI-generated → Hindari penghapusan atau penalti akun.
✅ Perbaiki hasil AI secara manual → Edit dengan software desain agar lebih rapi sebelum diunggah.
✅ Pastikan tidak ada cacat AI (seperti tangan aneh, teks rusak, atau noise berlebihan).
Jadi, Shutterstock tidak sepenuhnya melarang AI, tapi membatasi agar hanya AI dari platform mereka yang diterima dan tetap menjaga standar kualitas.